Singaraja, KBRN – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Veronica Tan,…
Universitas Tarumanagara dan STIE Satya Dharma Luncurkan Prototype RBI, Tonggak Baru Perlindungan Perempuan dan Anak, Wujudkan Generasi Emas 2045
Singaraja, 1 Mei 2025 — Sebuah tonggak penting dalam upaya perlindungan dan pemberdayaan perempuan serta anak di Indonesia resmi tercatat melalui peluncuran prototipe Ruang Bersama Indonesia (RBI) di Kelurahan Kendran, Singaraja, yang berlangsung di Kampus STIE Satya Dharma Singaraja.
Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara STIE Satya Dharma Singaraja, Universitas Tarumanagara, dan Yayasan Tarumanagara, dengan dukungan HIPPI Bali, Pusat Studi Undiknas Denpasar, serta berbagai mitra lintas sektor. Peresmian ini disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Veronica Tan, yang mengapresiasi keterlibatan aktif komunitas dalam membentuk ruang aman, nyaman, dan inklusif bagi perempuan dan anak.Hadir pula berbagai tokoh nasional dan lokal, di antaranya Ketua STIE Satya Dharma Singaraja, Dr. Ni Nyoman Juli Nuryani; Bendahara Pengurus Yayasan Tarumanagara, Haryani, S.E; Ketua Umum HIPPI, Erik Hidayat; dan Kepala Pusat Studi Undiknas, Dr. Gung Tini Gorda, bersama para akademisi, organisasi masyarakat, serta perwakilan pemerintah daerah.
Ruang Bersama Indonesia (RBI) dirancang sebagai model nasional dalam mewujudkan Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) yang berkelanjutan. Di Kelurahan Kendran, RT 10 menjadi pionir dalam mengimplementasikan konsep RBI melalui kegiatan gotong royong, sangkepan keluarga, pelatihan kewirausahaan berbasis kain perca, serta kelas TIK inklusif.
Selain di tingkat masyarakat, STIE Satya Dharma Singaraja juga mengimplementasikan program RBI melalui edukasi anak usia dini (seperti kelas memasak, panen sayur, dan pengarakan ogoh-ogoh di TK Kumara Satya Dharma), serta pemberdayaan perempuan melalui kelas perempuan dan beasiswa bagi penyintas di Lapas Perempuan Kerobokan. Konsep prototipe “Menyama Braya” yang dikembangkan oleh tim dosen arsitektur dari Universitas Tarumanagara mengintegrasikan nilai-nilai lokal Tri Hita Karana sebagai fondasi ruang inklusif berbasis budaya.
Wamen PPPA, Veronica Tan, menekankan bahwa RBI merupakan bagian dari program nasional Kementerian, bersama dengan perluasan fungsi Call Center SAPA 129 dan penguatan satu data perempuan dan anak. Menurutnya, peran aktif daerah seperti Kendran sangat penting dalam menyukseskan gerakan ini. Ketua Umum Kowani, Nannie Hadi Tjahjanto, turut menyampaikan komitmen untuk mengimplementasikan RBI secara nyata bersama organisasi perempuan lainnya di Buleleng.
Peluncuran RBI di Singaraja diharapkan dapat menjadi model replikasi di daerah lain, serta memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, komunitas, media, dan dunia usaha dalam menciptakan lingkungan yang aman dan memberdayakan, menuju terwujudnya generasi emas 2045.